Pages

0

dear....




Dear…
Gw bikin tulisan ini bukan untuk men-judge elo, gw hanya mau menuliskan pendapat aja berdasarkan apa yang gw lihat selama ini. Mungkin setelah elo membaca tulisan ini elo akan merasa sakit hati atau merasa terhakimi dan membenci gw, silahkan saja I’ll take that risk J
Sedih rasanya ketika kemarin elo bilang akan bercerai. Yeahhhh…..gw memang tidak tahu yang sebenarnya terjadi diantara kalian berdua, gw hanya melihatnya sesekali ketika kita ketemuan. Terlalu cetek memang pandangan gw but I just hope this’s not going happened. Ini hanya pendapat gw dari sudut pandang yang cetek.
Alasan elo untuk bercerai adalah tidak adanya lagi hasrat karena suami elo kasar, elo juga tidak nyaman dengan keluarganya dll. Elo pacaran  pun tidak sebentar, gw pikir dengan waktu yang tidak sebentar elo sudah punya cara jitu untuk mengatasi semua itu. Mungkin kalau kalian berpacaran hanya sebentar at least 3 bulan kemudian menikah gw pikir itu masih bisa dimaklumi. Tapi bukankan masa pacaran itu digunakan untuk lebih mengenal dan memahami satu sama lain ya? Dan ketika kalian memutuskan untuk menikah berarti kalian sudah siap dengan segala konsekuensinya. Coba elo Tanya lagi ke diri lo sendiri tujuan elo menikah untuk apa?
Seinget gw, gw pernah bertanya “elo tahu dia kasar dari setelah nikah atau dari sebelumnya?” dan elo jawab “ dari sebelumnya tapi dia berjanji akan berubah”. Merubah orang tidak akan mudah, itu butuh proses dan proses butuh waktu. Memang butuh kesabaran ekstra untuk semua itu, kalau sekarang elo bilang elo udah sabar dan kehilangan kesabaran itu berarti BUKAN sabar karena sabar tidak terjebak dalam waktu.  Ketika sekarang kondisinya kalian sudah menikah ya tinggal ditelan ajah bullet-bulet  dicari cara untuk mengatasinya.
Masalah elo tidak nyaman dengan keluarganya , menurut gw ketika memutuskan untuk menikah, bukan hanya menikah dengan anaknya saja tapi juga dengan keluarganya. Dan gw rasa elo pun sudah mengenal keluarganya  bukan hanya kebaikkannya tapi juga keburukannya. Gw kira elo udah menerima dengan hati terbuka. Dikeluarga mana pun pasti akan ada permasalahan, mungkin problemnya hanya karena kita belum terbiasa dengan keluarga yang baru. Ada perbedaan nilai-nilai atau pun ngedumel-ngedumel sedikit itu wajar aja. Elo pasti pernah lah berbeda pendapat sama teteh atau cica tapi pada akhirnya berbaikan lagi kan?? Atau lagi kesel ama nyokap atau bokap tapi pada akhirnya baikkan lagi. Itu karena kita sudah menerima mereka sebagai orang tua kita dan saudara kita. Sama saja halnya dengan mertua atau saudara ipar, kalau kita sudah ikhlas menerima mereka apapun masalahnya bisa diatasi.
Terkadang kita memang tidak selalu dalam situasi yang nyaman, but that’s life! Manusia pasti akan jenuh kalau selalu dalam situasi yang nyaman adem-ayem. Kalau berada dalam situasi yang tidak nyaman kitalah yang harus membuat situasinya menjadi nyaman, karena TIDAK mungkin situasi sekitar kita yang berubah mengikuti kemauan kita. This’s not your own world darling!!
Kemarin elo sempet cerita bokap elo mau  ngomong sama elo, trus gmn pendapat bokap?? Klo mereka setuju berarti itu akan memudah kan niat elo pasti nya tapi kalau mereka tidak setuju pasti ada alasan yang sangat kuat untuk itu. Menurut gw, sebagai anak kita tidak tahu sepenuhya bagaimana kehidupan pernikahan orang tua kita, tapi sebagai orang tua mereka pasti tahu bagaimana kita hidup.
Ada satu hal yang mungkin akan jadi petimbangan elo juga. Elo inget waktu kita ngopi-ngopi, elo sempet nanya ama kakak “ kakak sayang mama nga?” seinget gw jawaban kakak “ nga!”, “jadi sayangnya sama siapa?”, “ papa!”. Bagaimana caranya elo misahin kakak sama papa nya sedangkan jawaban yang keluar dari mulut kakak lebih sayang papanya. Mungkin elo berfikir itu hanya jawaban tak penting dari anak umur 2 tahun, tapi menurut gw itu adalah jawaban paling jujur dari manusia yang masih bersih.
Pengalaman buruk akan lebih mudah untuk dingat dibandingkan pengalaman baik. Kakak sudah mulai belajar untuk merekam dan meniru perilaku orang tuanya dan orang disekelilingnya. Yaaa…seperti yang sering elo bilang kakak suka rewel kalau terjadi sesuatu sama mama-papanya, itu berarti dia udah mulai mengerti. Gw Cuma mau mengingatkan jangan berselingkuh dihadapan kakak walaupun hanya telepon, karena dia punya perasaan. Jangan sampai nantinya elo tidak akan dianggap sebagai ibunya karena trauma.
Sesuatu yang PASTI dalam hidup adalah KETIDAKPASTIAN ! jadi ya jangan berharap bahwa semuanya PASTI akan beres kalau bercerai. Kadang kita juga berusaha untuk bertahan bukan untuk dirisendiri tapi untuk orang lain. Kemarin gw sempet certia kan gimana kacaunya keluarga gw, walaupun rasanya udah pengen bunuh diri aja tapi gw tahu gw harus bertahan karena nyokap gw. Nyokap gw berusaha mempertahankan keluarganya, tidak bercerai supaya gw tetep punya keluarga yang utuh. Pada akhirnya gw pun bertahan karena nga mau nyokap gw kecewa. Gw rasa juga sama dengan orang tua yang lain. Mereka mau berkorban demi mempertahankan keluarganya terutama untuk anak-anak mereka. Ip…..pertimbangkan gimana nantinya kondisi kakak (klo elo mau bilang nantinya kondisi kakak akan makin parah karena sikap papanya yang kasar, gw rasa elo perlu pertimbangkan jawaban kakak tadi).
Darl, jujur sama diri elo sendiri jangan sampai elo mutusin cerai Cuma karena alasan egoism elo aja.. dikomunikasikan lagi yang bener, karena gw liat sebenernya ini masalah komunikasi kalian aja. Kalian belum mau saling terbuka dengan keinginan masing-masing. Elo terbiasa untuk memendam dan diam, padahal kan elo juga sadar bahwa suami elo bukan paranormal yang bisa membaca dengan jelas semua keinginan elo.
Smoga saja semua ini bisa menjadi reminder buat elo J
Luv,

N’da


0 comentário:

Back to Top